Berita mengenai KTM di Indonesia semakin hari semakin santer terdengar. Dan hal yang paling hangat dibahas sekarang adalah mengenai pricing strategy. Seperti yang kita ketahui bersama, untuk brand KTM di Indonesia dipegang oleh 2 perusahaan. Hal ini sudah saya bahas di artikel saya terdahulu disini. Nah ternyata ada kasus lain lagi yang berkembang yakni “upping price” dari para sales KTM Indonesia.
Upping price yang saya maksudkan disini adalah harga yang di rilis saat GIIAS 2016 oleh Presiden Direktur KTM Indonesia Kristianto Goenadi, oleh para sales “diplintir” menjadi harga tersebut hanya berlaku selama pameran GIIAS 2016 saja. Tentu para calon konsumen teriak mana berita yang benar dan mana yang hoax.
Lewat kang Taufik TMC, klarifikasi pun dilakukan oleh Pak Kris. Adapun klarifikasinya adalah
Tidak Pak . . . ini Harga sampai kita produksi CKD, sepertinya itu biasa trik sales agar supaya konsumen cepat decide order “
Menurut opini saya pribadi, sales dan dealer yang melakukan hal diatas harus segera ditegur itu pak. Kalau tidak, masyarakat akan bingung mengenai harga jual unit KTM. Dan takutnya kalau menjadi opini di masyarakat kalau harga KTM mencla-mencle, bisa berdampak buruk terhadap nama KTM yang sedang dibangun. Dan satu hal yang jangan dilupakan yakni tipikal customer motor di tanah air sangatlah unik.