Dengan gencarnya para pabrikan dalam menelurkan produk-produk baru, alangkah baiknya dipikirkan secara bijak jika hendak meminang motor baru diboyong ke rumah.
Faktor ego dalam memilih motor sangat dominan. Siapa yang tidak tertarik dengan tampilan ninja 250fi atau ducati monster 796? Jangankan teman semua, saya saja tertarik hehehe. Tapi tolong diingat kembali. Uang yang didapat dari hasil jerih payah bekerja bukan untuk dihabiskan dengan cara membeli atau mencicil motor. Masih ada keperluan lain yang mungkin lebih membutuhkan. Jikalau pendapatan teman semua belum bisa untuk memiliki motor yang diinginkan, mungkin bisa ditabung terlebih dahulu. Atau kalau misal masih kepingin juga, motor second bisa jadi pertimbangan.
Jangan sesekali memalsukan slip gaji teman-teman semua untuk memuluskan kredit bisa dicairkan. Fatal banget efeknya. Apalah arti sebuah gengsi jika kita masih pas-pasan. Apa yang mau dipamerkan 🙂 Yang kayak begini cuma dimiliki para alay yang rela nodong ortunya untuk sebuah motor yang katanya lagi sedang “in” di sekolah ataupun lingkungannya. Kalau belum pakai motor ini belum keren. Aduh itu benar-benar menyesatkan. Ortu yang mampu cuma cicil supra x dipaksa untuk cicil satria fu ataupun ninja 250fi. Ortu mungkin bisa saja meminjam uang kesana kemari. Tapi apakah sepadan hanya untuk yang namanya “gengsi” atau “keren” atau “gaul” atau apalah namanya sekarang?? Tolong pikir lebih bijak lagi. Motor sejatinya diciptakan untuk memudahkan hidup manusia sebagai sarana transportasi. Bukan untuk menyusahkan manusia.
Motor keren bin mahal = kebutuhan tersier… Apalah arti gengsi kalau memang dana yang ada pas – pas’an : “Setuju”. Buat yang menomor satukan gengsi tapi dana pas – pas’an, ya makan tu gengsi. Saya si makan nasi aja, hehehe 🙂
Ping balik: Kasino Online Yang Keluar Dengan Baru Serta Cerdik Cara Ke Membawa Sebagai Banyak Baru Peserta Sebagai Mungkin! | Agen Bola Berbagi Tips Judi Taruhan Online
ga masalah asal mampu dan dari duit sendiri
Ping balik: Sepang Mengenang Kembali Marco Simoncelli | motogpnews.biz
Nice artikel mas… memang terkadang orang sering memaksakan sesuatu yg sebenarnya dia tidak mampu… giliran nyesel belakangan.. coba klo nyeselnya didepan… 😀
http://nzahry.wordpress.com/2012/11/23/rieju-rs3-125-naked-2013/
wakakakaka.. klo nyesel didepan kira2 apa ya namanya??
terkadang kemauan kita tak sejalan dengan kemampuan,walau nggak semua begitu… 😦
Asal bisa menahan hawa nafsu sih aman pak hehehe
wah…itu yang paling beraaat…
hahahahaahaha setujuuuuu
Ulasan yang sangat bagus.. dan harus dikoar2kan sesering mungkin kepada calon konsumen kendaraan… 🙂
meskipun sesuai rumus H=U+M+P+B
Harta = Utang + Modal + Pendapatan + Beban
tapi justru utang-lah yang membuat rakyat Indonesia tidak kaya. Mobil, Rumah, Motor pu mewah.. tapi gali lobang – tutup lobang sana sini..
Sesuaikan kebutuhan dalam ber-konsumsi
Pemilikan kendaraan bermotor sebaiknya secara cash.. karena beban akan lebih ringan daripada pemilikan secara kredit. IMHO 🙂
Alangkah baiknya kalau bisa cash mas. Tp jikalaupun kredit hendaknya dipikir matang2 dari seluruh aspek. Dan cari slip gaji nya jangan dimanipulasi biar ga memberatkan nantinya. Dan yang paling uatama adalah BELILAH SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAN KEBUTUHAN. JANGAN LIHAT TETANGGA BELI INI IKUT BELI.